Thursday, January 7, 2010

Jangan Tunggu setelah Menikah

Karena biasa dikaitkan dengan bulan madu, pernikahan sering dibayangkan serbamanis, serbaindah. Namun, ada juga yang membayangkan pernikahan jauh dari keindahan. Bayangan perceraian, perselingkuhan, dan pertengkaran membuat sebagian orang ragu, bahkan takut, menikah.

Menurut Inne Pramundita SPsi, psikolog Lascha Citta Pratama , ragu atau takut menikah bisa dipengaruhi trauma atau kondisi di lingkungan sekitar. Misalnya, dalam keluarga yang broken home, anak melihat orang tuanya sering bertengkar. Anak yang dibesarkan dalam lingkungan begitu bisa tumbuh dengan trauma. "Namun, bisa juga dia tumbuh menjadi anak yang tangguh," tambahnya.

Stimulan bisa juga muncul dari kondisi sekitar, terutama orang-orang terdekat. Misalnya, seseorang dikelilingi teman dengan pengalaman buruk dalam perkawinan. ''Cerita-cerita mereka bisa membuatnya berpikir negatif terhadap pernikahan,'' tuturnya.

Karena itu, bagi mereka yang segera menikah, Dyah menyarankan agar menghindari dulu pergaulan dengan teman yang punya banyak pengalaman buruk dalam pernikahan. "Cerita mereka memang bisa menjadi pelajaran yang baik. Namun, saat menjelang menikah, sebaiknya mencari lingkungan yang berpengaruh positif dulu. Maksudnya, teman yang punya pengalaman positif dalam pernikahan,'' paparnya. Dengan begitu, rasa percaya diri akan terdongkrak dan keraguan terkurangi.

Dia mengingatkan, tidak mudah menyatukan dua hal yang berbeda dalam pernikahan. Misalnya, sifat pasangan yang berbeda. ''Sifat merupakan hal yang sulit, bahkan tidak bisa diubah,'' ujarnya. Karena itu, diperlukan saling pengertian pada masing-masing pasangan.

Untuk membekali diri terhadap problem yang potensial dialami pasangan menikah, calon mempelai dianjurkan berkonsultasi sebelum pernikahan berlangsung. ''Problem itu mungkin permasalahan ekonomi rumah tangga, sifat pasangan yang buruk, atau rahasia terpendam yang bisa mengancam pernikahan,'' tutur Inne.

Bagi pasangan yang baru memulai hubungan, dianjurkan tak berusaha menutupi kekurangan saat penjajakan. Jika ada masalah yang berkaitan dengan sifat, pemikiran, atau kebiasaan pasangan, ungkapkan saat itu juga. ''Jangan berpikir masalah akan selesai dengan sendirinya setelah menikah." (war/soe)

No comments:

Post a Comment