Wednesday, August 8, 2018

Tips sederhana dalam mengerjakan psikotest karyawan

Tips sederhana dalam mengerjakan psikotest karyawan
Oleh: Puji Astiti B.

Source: mpssoft.co.id


Psikotes adalah salah satu tahap tes yang digunakan perusahaan untuk mencari sumber daya manusia. Tak jarang jika kita ingin melamar pekerjaan ke suatu perusahaan, kita harus melakukan psikotest sebagai salah satu tahap seleksinya. Mengapa menggunakan psikotest? Biasanya dari hasil psikotest ini, perusahaan dapat melihat bagaimana gambaran performa kerja, kepribadian, dan kemampuan umum calon pelamarnya. Berdasarkan ketiga aspek besar tersebut yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan perusahaan. Performa kerja setiap orang pastinya berbeda-beda, begitu juga kepribadian dan kemampuan umum yang dimiliki. Sama seperti individu yang memiliki ciri khasnya masing-masing, setiap perusahaan juga memiliki budaya dan nilai masing-masing. Maka dari itu perlu dilihat performa kerjanya, apakah calon pelamar mampu bekerja secara tim atau secara individu. Melalui psikotest inilah nantinya perusahaan dapat melihat bagaimana gambaran performa kerja calon pelamarnya. Begitu juga dengan kepribadian dan kemampuan umum. Dalam aspek kepribadian, perusahaan akan dapat melihat gambaran bagaimana karakteristik calon pelamarnya. Seperti yang sudah diketahui bahwa setiap perusahaan memiliki nilai dan budayanya masing-masing. Dari aspek kepribadian ini nantinya akan menjadi pertimbangan perusahaan apakah karakteristik calon pelamar sesuai dengan budaya dan nilai perusahaan.  Kemampuan umum juga menjadi aspek yang di pertimbangkan dalam perusahaan. Pada kemampuan umum ini, selain pengetahuan serta wawasan calon pelamar, juga dilihat inteligensi (IQ) calon pelamar. Dari IQ ini cenderung akan dilihat bagaimana pola pikir calon pelamar dalam menghadapi tuntutan pekerjaan.
Source: suarajakarta.co
APA YA FUNGSI PSIKOTES DALAM SELEKSI KERJA?

Pertama, psikotest yang dilakukan bukanlah suatu tes pengetahuan umum ataupun tes akademik yang harus dipelajari. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, psikotest yang dilakukan bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran performa kerja, kepribadian dan kemampuan umum para calon pelamar. Jadi psikotest yang biasanya digunakan meliputi tiga aspek besar tersebut. Namun dalam proses seleksi beberapa perusahaan atau instansi pemerintahan menggabungkan kedua hal tersebut (tes akademik dan psikotest) dan seringkali membuat calon pelamar beranggapan dua hal tersebut sama.
Bicara mengenai psikotest, banyak yang salah sangka dengan tujuan psikotest ini. Jika kita pergi ke toko buku atau bahkan men-searching sudah banyak dapat kita temui contoh “soal-soal psikotest”. Maka tak heran banyak yang “tergiur” dengan judul buku atau judul artikel di internet. Beberapa masyarakat berpikir bahwa psikotest merupakan tes yang menjadi kunci calon pelamar diterima di perusahaan. Ada juga yang menganggap psikotest adalah suatu tes formalitas. Jadi menurut anda bagaimana? Apakah psikotest hanya suatu formalitas atau justru kunci anda dapat diterima kerja?
Kedua, setelah mengetahui bahwa sudah banyak terdapat contoh-contoh soal psikotest di internet ataupun dalam bentuk buku, bahkan terdapat banyak artikel mengenai tips-tips cara mengerjakan psikotest serta bonus kunci jawabannya. Tapi mengapa ya, masih banyak yang tidak lolos dalam psikotest? Hati-hati jangan mudah percaya dengan kunci jawaban yang diberikan. Bukannya mendapatkan hasil yang baik tapi anda justru menjadi “bingung” dalam mengerjakannya. Semakin anda mempelajarinya, maka semakin anda dibuat  bingung oleh kunci jawaban yang anda dapatkan. Kenapa hal ini bisa terjadi? Hal yang anda pelajari akan sangat banyak dan luas. Anda akan dibuat sibuk untuk menyempurnakan diri kalian dan tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Ketiga, tahap seleksi tidak hanya menggunakan psikotest saja. Sebelumnya ada beberapa perusahaan ataupun instansi pemerintahan mengadakan ujian tulis untuk mengetahui wawasan calon pelamar, lalu dilanjutkan dengan psikotest dan terakhir terdapat wawancara yang dilakukan oleh psikolog ataupun pihak perusahaan. Ketiga hal ini sama-sama pentingnya. Ketiga hal ini saling melengkapi dan menjadi bahan pertimbangan perusahaan dalam memilih sumber daya manusia. Jadi proses seleksi yang dilakukan semua memiliki perannya masing-masing.
Source: steemit.com


TIPS-TIPS UNTUK MEMPERSIAPKAN PSIKOTES
 “Mbak, apakah disini menerima persiapan melakukan psikotest”, tanya salah seorang kepada kami. Pertanyaan ini tidak hanya sekali saja dipertanyakan. Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa sebelum mereka melakukan psikotest, mereka harus belajar terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang baik. Nyatanya seperti yang sudah dijelaskan bahwa tidak ada untungnya bagi anda belajar terlalu keras dalam mempersiapkan psikotest.  Sobat Lascha, LCP punya tips-tips dalam menghadapi psikotes. Berikut tips-tipsnya:

1.      Rilekskan pikiran dan tubuh
Jika anda akan menghadapi psikotest, pastikan bahwa anda tidak stres. Hal ini nantinya akan memengaruhi fokus dalam mengerjakan psikotest. Selain itu, pikiran menjadi kurang jernih sehingga kurang mampu mengerjakan psikotest secara maksimal. Maka rilekskan badan dan pikiran anda, cara ini akan memengaruhi diri anda saat mengerjakan psikotest pada keesokan harinya.
2.      Ingatlah untuk sarapan
Sarapan sangat penting bagi tubuh anda sebelum memulai aktivitas. Jika anda melewatkan sarapan dan membuat anda merasa lapar ini akan berdampak pada konsentrasi juga. Saat anda mengerjakan psikotest anda harus mengerjakannya dengan konsentrasi penuh. Tidak mau kan ketika mengerjakan psikotest, tiba-tiba terdengar suara perut anda? Oleh sebab itu ingatlah untuk sarapan sebelum memulai segala aktivitas.
3.      Pastikan tidur cukup
Tidur dan istirahat yang cukup juga dapat memengaruhi konsentrasi anda. Hal ini juga untuk menjaga kebugaran tubuh anda di pagi hari agar tidak terlihat lemas dan lesu.
4.      Jadilah diri sendiri dan kerjakan sesuai kemampuan anda
Saat mengerjakan serangkaian psikotest sangat diharapkan anda mengerjakan sesuai dengan keadaan atau kemampuan yang anda miliki. Biasanya calon pelamar ingin memberikan kesan positif pada suatu perusahaan yang ingin dilamar. Calon pelamar juga pasti sadar bahwa dirinya sedang dinilai,  oleh sebab itu menunjukkan kemampuan dirinya yang terbaik saat mengerjakan psikotest. Namun tak jarang juga kondisi yang ditunjukkan bukanlah kondisi yang sebenarnya. Be yourself! Belum tentu citra diri yang anda bentuk agar terlihat baik bisa membuat anda diterima. Hal ini juga dapat memengaruhi hasil kerja anda jika sudah diterima dalam perusahaan. Banggalah menjadi diri anda sekarang, karena setiap kepribadian manusia itu memiliki keunikannya sendiri.

      Nah, tips-tips diatas sangat mudah diterapkan bukan? Apakah anda sudah menerapkan pada diri anda sebelum melakukan psikotest? Jika anda masih dinyatakan belum sesuai dengan kriteria perusahaan, janganlah berkecil hati. Mungkin terdapat perusahaan lain yang sesuai dengan kualifikasi diri anda. Semoga tips yang diberikan LCP dapat membantu Sobat Lascha dalam mengerjakan serangkaian psikotest dan mendapatkan hasil yang baik ya. Have a nice day J

“To be yourself in a world that is constantly trying to make you something else is the greatest accomplishment.” 
 Ralph Waldo Emerson

No comments:

Post a Comment