Saturday, July 10, 2010

Hypnotherapy with Magic Communication - Advance Level














Jenis:
Tanggal:
25 Juli 2010
Waktu:
8:00 - 20:00
Tempat:
Ruang Wilis, Hotel Sahid Surabaya,Jl. Sumatra 1-15 Surabaya 60281 Phone 031-5032711

Keterangan

HYPNOTHERAPY ITU MUDAH, INDAH, SEHAT DAN MEMBERDAYAKAN.

Hypnosis dan hypnotherapy merupakan suatu ilmu sekaligus seni berkomunikasi untuk mempengaruhi seseorang sehingga mengubah tingkat kesadarannya, yang dicapai dengan cara menurunkan gelombang otak.

Kedahsyatan subconscious / subconcious inilah yang dimanfaatkan dalam hypnosis dan hypnotherapy. Hypnotherapy dimanfaatkan tidak hanya untuk hal yang bersifat psikologis juga untuk pengobatan-pengobatan yang bersifat medis.

Pelatihan Hypnotherapy ini dirancang bagi anda yang ingin menjadi praktisi hypnotherapy secara professional dengan pengetahuan akan teknik-teknik hypnotherapy yang kaya dan luas.
Pelatihan ini akan menjelaskan secara gambling dan ilmiah, mengapa hypnotherapy merupakan salah satu cara terampuh dalam mengubah cara berfikir, bersikap dan bertindak. Dalam pelatihan ini akan diajarkan bagaimana hypnotherapy dapat mengubah hidup anda dan orang-orang disekitar anda menjadi lebih powerfull.

TUJUAN WORKSHOP
Peserta akan mampu memahami konsep dasar dari proses Hypnotherapy, memhami prinsip-prinsip Client-Centered Therapy dan dapat melakukan proses Hypnotherapy secara benar dan aman.

PERSYARATAN PESERTA
Peserta telah mengikuti pelatihan Hypnotherapy Fundamental atau memiliki sertifikat CH (Certified Hypnotist) dari The Indonesian Board of Hypnotherapy.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Workshop ini menekankan prinsip pembelajaran melalui pengalaman dan pembelajaran orang dewasa. Ceramah, Peragaan, Tanya Jawab, Diskusi, Berlatih berpasangan, Berlatih bersama, akan digunakan dalam workshop.

KAPASITAS KELAS
Maksimal 30 Peserta

INSTRUKTUR
Pelatihan ini akan dipandu oleh 2 (dua) orang Master Trainer yang sudah sangat berpengalaman dalam bidang Hipnosis maupun Hypnotherapy dari Lascha Citta Pratama, COIN Indonesia dan Indonesian Hypnotherapy Centre

TEMPAT
Ruang Wilis, Hotel Sahid Surabaya,Jl. Sumatra 1-15 Surabaya 60281 Phone 031-5032711

INVESTASI
Untuk Alumni Lascha Citta Pratama, IHC, COIN serta peserta yg membayar sebelum tanggal 18 Juli 2010 Rp. 1.000.000,-
Early Bird tanggal 19 Juli s/d 24 Juli 2010 Rp. 1.500.000,-
Pembayaran tanggal 18 April 2010 Rp. 2.000.000,-

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN :
Pendaftaran dilakukan dengan mengirimkan SMS ke R. Amirul Rasyied Yoelianto (08563320920) Alfan Wahyuddin, ST. (08113405837) atau ke Luhur Teguh (085646001281) dengan mengetik REG (spasi) NAMA LENGKAP (spasi) HA.

FASILITAS
Training kit, Sertifikat kepesertaan, 2 x Coffe Break, Lunch, CD Relaksasi.

PENUTUP
Selamat bergabung dan menjelajahi kekayaan fenomena Hypnosis dan Hypnotherapy dalam kehidupan

Hypnotherapy with Magic Communication - Fundamental Level


Jenis:
Tanggal:
24 Juli 2010
Waktu:
8:00 - 18:00
Tempat:
Ruang Wilis, Hotel Sahid Surabaya,Jl. Sumatra 1-15 Surabaya 60281 Phone 031-5032711


Keterangan

HYPNOTHERAPY ITU MUDAH, INDAH, SEHAT DAN MEMBERDAYAKAN.

Peristiwa hypnosis, terutama hypnotysme panggung, seringkali secara ekstrim mempertunjukkan hal-hal diluar kaidah normal sehari-hari. Oleh karena itu untuk sebagian orang peristiwa hypnotis benar-benar sangat irrasional, sedangkan bagi yang lainnya justru menimbulkan sikap skeptic dan dugaan bahwa peristiwa hypnotis sesungguhnya hanyalah suatu rekayasa belaka dan untuk kepentingan hiburan semata.

Apapun pendapat Anda mengenai Hypnosis, apakah terganggu, takut, kagum atau membuat Anda penasaran, sesungguhnya fenomena tersebut adalah proses alamiah saja. Hypnosis pun adalah fenomena yang menjadi kajian ilmiah. Bahkan nama HYPNOSIS itu sendiri dimunculkan oleh James Braid, seorang dokter yang meneliti dan tertarik terhadap fenomena pengaruh kalimat (sugesti) terhadap pikiran dan tubuh.

Kedahsyatan subconscious / subconcious inilah yang dimanfaatkan dalam hypnosis dan hypnotherapy. Hypnotherapy dimanfaatkan tidak hanya untuk hal yang bersifat psikologis juga untuk pengobatan-pengobatan yang bersifat medis.

Hypnosis panggung yang bisa jadi pernah Anda lihat di televisi atau di pub, hanyalah satu bagian kecil saja dari fenomena Hypnosis apalagi Hypnotherapy. Bila Anda terpengaruh dan menganggap bahwa hanya itulah Hypnosis yang sebenarnya, ada baiknya Anda perlu bergabung dalam workshop ini. Anda akan takjub bahwa pada dasarnya Hypnotherapy itu sedemikian alamiahnya bahkan sering anda lakukan hanya saja tidak menyadarinya dan tidak terstruktur.

TUJUAN WORKSHOP
Usai peserta mengikuti workshop diharapkan peserta dapat :
1. Memahami apa itu Hypnosis dan bagaimana Hypnosis itu berlangsung
2. Paham dan mampu melakukan Hypnosis dengan aman, baik dan benar
3. Mengetahui rahasia pikiran dan cara kerja pikiran manusia
4. Mampu merancang dan memberikan sugesti positif pada diri sendiri dan orang lain
5. Mampu menanamkan jangkar/anchor positif pada diri sendiri dan orang lain
6. Meningkatkan rasa percaya diri
7. Mampu menghadapi dan menangkal kejahatan berkedok Hypnosis
8. dll.

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Workshop ini menekankan prinsip pembelajaran melalui pengalaman dan pembelajaran orang dewasa. Ceramah, Peragaan, Tanya Jawab, Diskusi, Berlatih berpasangan, Berlatih bersama, akan digunakan dalam workshop.

INSTRUKTUR
Pelatihan ini akan dipandu oleh 2 (dua) orang Master Trainer yang sudah sangat berpengalaman dalam bidang Hipnosis maupun Hypnotherapy dari Lascha Citta Pratama, COIN Indonesia dan Indonesian Hypnotherapy Centre

KAPASITAS KELAS
Maksimal 30 Peserta

TEMPAT
Ruang Wilis, Hotel Sahid Surabaya,Jl. Sumatra 1-15 Surabaya 60281 Phone 031-5032711

INVESTASI
Untuk Alumni Lascha Citta Pratama, IHC, COIN serta peserta yg membayar sebelum tanggal 17 Juli 2010 Rp. 1.000.000,-
Early Bird tanggal 18 Juli s/d 23 April 2010 Rp. 1.200.000,-
Pembayaran tanggal 24 Juli 2010 Rp. 1.700.000,-

INFORMASI DAN PENDAFTARAN :
Pendaftaran dilakukan dengan mengirimkan SMS ke R. Amirul Rasyied Yoelianto (08563320920), Alfan Wahyuddin, ST. (08113405837) atau ke Luhur Teguh (085646001281) dengan mengetik REG (spasi) NAMA LENGKAP (spasi) HF.

FASILITAS
Training kit, Sertifikat kepesertaan, 2 x Coffe Break, Lunch, CD Relaksasi.

PENUTUP
Selamat bergabung dan menjelajahi kekayaan fenomena Hypnosis dan Hypnotherapy dalam kehidupan

Ericksonian Hypnotherapy - Fundamental Level



ERICKSONIAN HYPNOTHERAPY WORKSHOP FUNDAMENTAL LEVEL

Waktu : 19 Februari jam 8:00 - 20 Februari jam 18:00
Tempat :Hotel Sahid Surabaya,Jl. Sumatra 1-15 Surabaya 60281 Phone 031-5032711


PENGANTAR
HYPNOTHERAPY ITU MUDAH, INDAH, SEHAT DAN MEMBERDAYAKAN.
Apapun pendapat Anda mengenai Hypnosis, apakah terganggu, takut, kagum atau membuat Anda penasaran, sesungguhnya fenomena tersebut adalah proses alamiah saja. Hypnosis pun adalah fenomena yang menjadi kajian ilmiah. Bahkan nama HYPNOSIS itu sendiri dimunculkan oleh James Braid, seorang dokter yang meneliti dan tertarik terhadap fenomena pengaruh kalimat (sugesti) terhadap pikiran dan tubuh.
Kedahsyatan subconscious/unconcious inilah yang dimanfaatkan dalam hypnosis dan hypnotherapy. Hypnotherapy dimanfaatkan tidak hanya untuk hal yang bersifat psikologis juga untuk pengobatan-pengobat an yang bersifat medis.
Milton H. Erickson, MD dikenal sebagai Bapak Hypnotherapy Modern adalah seorang jenius yang mampu membuat Hypnosis mudah dipelajari oleh siapapun baik orang awam maupun akademisi. Di tangan Erickson, Hypnotherapy diperkenalkan dengan alamiah, mudah, elegan dan indah. Banyak praktisi dan professional yang sudah berguru dan mengajarkan kembali keunikan metode dan pendekatannya.

Dr. Stephen G. Gilligan adalah Psikolog Amerika yang sempat menjadi peserta pada saat NLP sedang dalam proses pembentukan namun kemudian memutuskan untuk berguru langsung kepada Milton H. Erickson hingga akhir masa hidupnya.
Kang Asep (Drs. Asep Haerul Gani, Psikolog) yang berguru kepada Dr. Stephen G. Gilligan telah berbagi mengenai kedahsayatan Ericksonian Hypnotherapy di berbagai komunitas ; dokter, tabib, herbalist, bidan, paramedis, konselor bencana, psikolog, guru, konselor sekolah, ustadz, pendeta, pastur, ibu rumah tangga, dan para profesional.  

Hypnosis panggung yang bisa jadi pernah Anda lihat di televisi atau di pub, hanyalah satu bagian kecil saja dari fenomena Hypnosis apalagi Hypnotherapy. Bila Anda terpengaruh dan menganggap bahwa hanya itulah Hypnosis yang sebenarnya, ada baiknya Anda perlu bergabung dalam workshop ini . Anda akan takjub bahwa pada dasarnya Hypnotherapy itu sedemikian alamiahnya bahkan sering anda lakukan hanya saja tidak menyadarinya dan tidak terstruktur.
Para peminat yang telah mempelajari NLP, Hypnosis dan Hypnotherapy (dengan approach Authoritarian) akan melengkapi jurus-jurusnys sehingga lebih luwes, lebih elegan dan lebih seirama dengan keunikan klien sehingga klien lebih cepat berproses dalam penyembuhan.  
Kali ini Lascha Citta Pratama selaku Event Organizer, mengajak sahabat yang berada khususnya di daerah Jawa Timur untuk belajar bersama Ericksonian Hypnotherapy di Surabaya.

TUJUAN WORKSHOP
Usai peserta mengikuti workshop diharapkan peserta dapat :
1. Menguraikan sejarah Hypnosis
2. Menjelaskan System dalam Hypnosis
3. Memahami 3 pendekatan Terapis-Klien dalam setting Hypnotherapy
4. Menjelaskan approach Ericksonian
5. Menunjukkan ciri-ciri dari keadaan TRANCE
6. Memunculkan keadaan TRANCE
7. Menggali keunikan Klien dan memanfaatkannya untuk terapi
8. Melakukan proses hipnoterapi (Menggali keunikan klien-induksi-sugesti)
a. Induksi "Breathing" dan Melatih kepekaan indra
b. Induksi "Drumming" dan Membuat Mantra
c. Induksi "Natural" dan Membuat Anchor
d. Induksi "Progressive Relaxation" dan Menyapa tubuh
e. Induksi "My Friend's John" dan Deep Trance Identification
f. Induksi "Three point Fokus" dan Mengintegrasikan Part
g. Induksi "Handshake" dan Belajar Memaafkan
h. Induksi "Magic Ball" dan Merancang Outcome 2010

PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Workshop ini menekankan prinsip pembelajaran melalui pengalaman dan pembelajaran orang dewasa. Ceramah, Peragaan, Tanya Jawab, Diskusi, Berlatih berpasangan, Berlatih bersama, akan digunakan dalam workshop.

SYARAT KEPESERTAAN :
1. Saat ini berprofesi dalam bidang Medis, Parmaedis, Konselor, Psikolog, Guru, Penyembuh,  
Hypnotist, Fasilitator Pembelajaran atau Siapapun yang dalam profesi membantu orang lain.
2. Bersedia mengenakan pakaian/gaun BATIK selama workshop
3. Mengirimkan email adress ke asephaerulgani@yahoo.co.id pada saat pembayaran, selanjutnya
Pemandu akan mengirimkan tugas awal sebelum pembelajaran.

PROFIL INSTRUKTUR
Drs. Asep Haerul Gani, Psikolog, Praktisi Human Capital yang telah mendapatkan penghargaan 2 kali HR Excellent Award, Penggiat pembelajaran Ericksonian Hypnotherapy dan Self Relation Psychotherapy di Indonesia, nyantri kepada Stephen G Gilligan, PhD murid Milton H Erickson, MD. Pengasuh Pondok Pesantren Hypnotherapy Ciputat, Penikmat Indigenous Psychology.
Topik-topik workshop yang digelar, antara lain :
- Certified Human Resources Management
- Ericksonian Hypnotherapy (Fundamental-Advance-Master)
- Islamic Hypnotherapy
- Self Relation Psychotherapy
- Trance Psychotherapy
- Nusantara Shamanic Psychotherapy
- Humor Group Therapy
  • Forgiveness Management
APA KATA SAHABAT YANG TELAH BELAJAR ERICKSONIAN HYPNOTHERAPY-FUNDAMENTAL
"Dapat merasakan kondisi Trance. Pelatihan ini sudah mengubah pola pikir saya tentang Hypnotherapy. Bahagia seolah-olah dapat oleh-oleh " Agus Muslih, Paramedis, Pamarican.
"Training ini betul-betul memberikan pengalaman yang menakjubkan. Betul-betul membuka pemikiran baru yang mudah-mudahan bisa membuka polapikir menjadi lebih baik" Drg. Dewi Sartika, Singaparna, Tasikmalaya.
"Sebuah terapi, metoda dan media yang tepat bagi kita untuk mengenali "ke-akuan" kita. Sebuah terapi healing yang efektif bagi jiwa, membantu kita mensugesti diri kita dan orang lain dengan lebih positif dan bagi saya ini sangat fleksibel dan aplikatif untuk dipraktekkan di kelas pada mahasiswa-mahasiswa saya. Ilmuyang luar biasa efektif dan efisien yang bisa diterapkan kapan dan dimana saja. Mengajarkanbahwa TRANCE bukan hal yang sulit didapat dan diajarkan. Mengajarkan Hypnosis dengan cara yang sangat sederhana dan renyah untuk dinikmati" Andri Irawan, Pengajar LP3I, Bandung
"Bagus, Hebat, Luar Biasa" Dudit I Sugiharto, Pengelola STIKES Tasikmalaya
" SubhanalLoh, Amazing, Excited. Ternyata menginduksi itu mudah dan alamiah" dr. Ria Triana Dewi Permana, Singaparna-Tasikmalaya.
"Wawasan baru, saya baru tahu teknik-teknik "gila" dan "semaunya" ternyata sah-sah saja dalam Hypnosis. Jadi makin penasaran! " Dicky Fria Senjaya, Praktisi HR Rumah Zakat Indonesia, Bandung
"Pengalaman emosional dan spiritual yang luar biasa. Hypotherapy ternyata pengertiannya sangat luas dan sangat bermanfaat. Pelatihan ini sangat wajib diikuti". Mia Sumiarsih, Pengelola Lembaga Pendidikan di Tasikmalaya
"Hanya ingin melihat ke depan untuk merancang masa depan dan menjalaninya dengan lebih baik" Anie Sriwulan, pengusaha Beauty Spa,Ciamis
"Lebih rileks, lebih bisa memaknai hidup, harapan lebih baik menjadi lebih besar, percaya diri meningkat. mendapatkan ilmu tambahan sebagai bekal mengajar" Dewi Ratnasari, pengajar, Tasikmalaya.
"Pengalaman yang unik, tadinya saya tidak percaya akan fenomena yang sepertinya di luar logika tetapi ternyata suatu fenomena yang bisa dibuktikan sekarang ini" 
(dr. Yanti Sukmayaningsih, Tasikmalaya)
“.. Pengalaman yang luar biasa dalam mempelajari dan mempraktekkan Ericksonian hypnotherapy yang selama ini sudah saya idam-idamkan....” (Paulus, Dwiputro Yunianto, Master NLP Practitioner, Surabaya)
“Great Experience, sangat bermanfaat terutama untuk diri sendiri dan sebagai dokter saya bisa gunakan untuk membantu pasien memperbaiki kualitas hidup.” (Eliana Muis, Dokter)  
“Sangat luar biasa, saya mendapatkan tambahan ilmu yang di luar dugaan saya, Saya sangat senang dan puas” (R. Amirul Rasyid Yulianto, Psikolog, Surabaya)
“It's amazing!!! Kang Asep menjelaskan materi yang terkesan berat dan sulit ini dengan cara yang ringan namun tetap ilmiah. I will recommended this training to everybody..."  
(Ismarli Muis, Psikolog dan Dosen)
Paling efektif digunakan untuk keluar dari suatu persoalan tanpa ada yang tersiksa dan sangat mudah untuk diaplikasi, membuat pikiran,perasaan jadi tenang dan mempengaruhi orang lain.” (Dra. Murlinah, MPd, Widyaiswara)  
“Pengalaman yang unik, dahsyat, sudah untuk dijelaskan karena harus dirasakan sendiri. Luar biasa untuk membangkitkan alam/indra bawah sadar saya untuk mencapai impian saya.”  
(Sutopo, Pengusaha, Batam)
“Tekniknya luar biasa, bener-bener beda dengan yang “Direct”, lebih natural dan nyaman. Trainernya juga OK, blak-blakan, ngalir dan full praktek.” (Roi Anjas Suprayogi, mhsw S-2 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta)
“Wow Luar Biasa, trance & ideomotorik merasa lega menemukan solusi yang tepat dari unconscious.” (Pandam Nurwulan, Notaris, Yogyakarta)
”Saya merasa mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang Ericksonian Hypnotherapy baik dalam induksi, wawancara dan pemberian sugesti.” (Muh. Iqbal Basri, dokter, Dosen FK Universitas Hasanuddin Makassar)
“Memudahkan aplikasi terapeutik ke dalam berbagai bidang kehidupan seperti bisnis, hubungan keluarga, training, sesi terapi dakwah dan social” (Irfan: Psikolog, Pengusaha, Trainer Trustco )
“Memperkaya teknik-teknik Hypnotherapy, melakukan self hypnosis semakin baik” (Ryan Herviansyah : Komisi Pemberantasan Korupsi)
”Mendapatkan ilmu Ericksonian hypnosis secara menyeluruh dari mulai konsep dam praktek secara simple dan menyenangkan serta aplikatif” (Irwan Yuliusman: IT Consultant SAS)
Sangat menginspirasi. Powerful, applicable, luarbiasa, mendapatkan insight menemukan proses pembelajaran” (Soetardjo Budi: Bank Mandiri)
“Merasaka bahwa terapi tidak perlu dihypnosis dengan script terapi, dengan cerita atau dongeng dan sugesti yang diambil dari pengalaman client sehingga lebih fleksible. Saya lebih PD untuk menterapi client” (Daryanto Darmadi: Wiraswasta PT. Delta Prisma Tekindo)
“Sangat menambah wawasan yang aplikatif dalam kehidupan sehari hari. Mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari” (Muhamdad budi mulyadi, S.H, M.H CH: Trainer dan Dosen, Universitas Suryakencana Cianjur)
“Banyak pengetahuan baru terkait hypnotherapy dan lebih dari ekspektasi saya. Meningkatkan pemahaman teknik induksi & therapy, meningkatkan kemampuan komunikasi dan kretaif dalam sugesti dengan utilisasi potensi klien” (Nurmadi H. Sumarta, M.Si, CHt: Dosen Fakultas Ekonomi UNS)  
“Saya mempunyai pendapat bahwa hypnotherapy perlu di kuasai oleh hampir setiap orang, terutama profesi-profesi seperti Guru, Dosen, Ustadz, Dokter, Perawat dll. Materinya sangat dapat saya terapkan dalam pekerjaan saya sebagai dosen, untuk memotivasi mahasiswa memiliki kualitas hidup lebih baik” (Kusnandar: Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pandjadjaran)

KAPASITAS KELAS
Maksimal 30 Peserta

TEMPAT
Hotel Sahid Surabaya,Jl. Sumatra 1-15 Surabaya 60281 Phone 031-5032711

INVESTASI
Mendaftar dan membayar :
a. Sebelum tanggal 31 Januari 2011 , Rp 2.000.000,00
b. Setelah tanggal 31 Januari 2011 , Rp 2.500.000,00

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN :
Pendaftaran dilakukan dengan mengirimkan SMS ke Nur Ardhiyani (Dhiyan) 085850240661 dengan mengetik REG (spasi) NAMA LENGKAP (spasi) EH Surabaya (spasi) Usia (spasi) Jenis Kelamin (spasi) Email address (spasi) Bank pembayaran (spasi) nominal pembayaran

Contoh: REG Nur Ardhiyani EH Surabaya 44 WANITA dhi_yann@yahoo.com MANDIRI 2500000

Pembayaran dapat melalui transfer ke:
BCA a/c no: 5600170874, a/n: Nur Ardhiyani H
MANDIRI a/c no: 1410009737008, a/n: R. Amirul Rasyied Yulianto, S.Psi

FASILITAS
Training kit, Sertifikat kepesertaan, Snack, Makan, CD (Ebook tentang Hynosis, MHE, Hypnotic Language Pattern dan Materi workshop)

PENUTUP
Selamat bergabung dan menjelajahi kekayaan fenomena Hypnosis dan Hypnotherapy dalam kehidupan









Monday, March 22, 2010

Forgiveness Management : Melesatkan Potensi Diri dengan Memaafkan


Jenis:
Tanggal:
26 Maret 2010
Waktu:
8:30 - 18:00
Tempat:
Function Room Hotel Sahid, Jl. Sumatera, Surabaya

Keterangan

FORGIVENESS MANAGEMENT
(Maafkanlah niscaya Dirimu menjadi Lapang)

“Maafkanlah niscaya dadamu menjadi lapang” adalah ungkapan yang dikenal banyak orang. Dari pengalaman dalam dunia konseling dan klinik, nyata benar bahwa tema “memaafkan” hampir ditemui pada klien yang datang ke klinik. Klien seringkali terhambat pada sebuah pengalaman ketika ia masih merasa geram, dendam, kecewa, kesal akibat sebuah pengalaman. Banyak pihak yang menjadi sasaran perasaan terpendam , yaitu Diri sendiri, sesama dan Tuhan.

Meski Memaafkan sering disampaikan dalam ceramah2 dan khutbah di semua agama, kenyataannya masih banyak orang yang memilih tersiksa dan teracuni dengan tidak memaafkan. Saat mereka ditanya, jawabannya “Saya ingin terlepas dari beban ini, dan saya tidak tahu caranya bagaimana memaafkan dan melepaskan beban dendam ini”.

Forgiveness Management workshop adalah workshop yang diselenggarakan dengan lebih ke structured experienced learning. Pembelajaran lebih berbentuk T-Group (Therapy Kelompok) , semua peserta memiliki minat yang sama dan ingin belajar mengenai kompetensi yang sama yaitu memaafkan. Workshop ini dirancang agar siapapun mampu melatih kompetensi memaafkan.


Setelah Anda ikuti workshop ini sekarang, Anda akan mampu :
• Mengenal perbedaan antara Memaafkan dengan Melupakan, Memaklumi, Mengampuni, Berdamai
• Menjelaskan Alasan-alasan seseorang tidak memaafkan
• Menjelaskan akibat-akibat kepada tubuh, perasaan dan jiwa dengan tidak memaafkan
• Menjelaskan alasan-alasan seseorang ingin memaafkan
• Menjelaskan 4 tahapan dalam memaafkan
• Menjelaskan 4 tahapan dalam meminta dimaafkan
• Mengenali metafora Clurit dalam fenomena memaafkan
• Melatih kepekaan indrawi
• Melatih mengenali, menandai, memperbesar, memperkecil dan mengalirkan perasaan
• Melatih memaafkan dengan teknik edit submodality
• Melatih memaafkan dengan teknik gestalt
• Melatih memaafkan dengan pemanfaatan konsep “Balas yang setimpal”
• Melatih memaafkan dengan menggunakan teknik 5 langkah
• Melatih memaafkan dengan teknik Syaikh Bahauddin Naqsyabandi

MATERI PELATIHAN
• Konsep Memaafkan dengan Melupakan, Memaklumi, Mengampuni, Berdamai
• Alasan-alasan seseorang tidak memaafkan
• Akibat kepada tubuh, perasaan dan jiwa dengan tidak memaafkan
• Alasan-alasan seseorang ingin memaafkan
• 4 tahapan dalam memaafkan
• • Metafora Clurit dalam fenomena memaafkan
• Latihan kepekaan indrawi
• Latihan mengenali, menandai, memperbesar, memperkecil dan mengalirkan perasaan
• Latihan memaafkan dengan teknik edit submodality
• Latihan memaafkan dengan teknik gestalt
• Latihan memaafkan dengan pemanfaatan konsep “Balas yang setimpal”
• Latihan memaafkan dengan menggunakan teknik 5 langkah
• Latihan memaafkan dengan teknik Syaikh Bahauddin Naqsyabandi

PROFIL INSTRUKTUR

Drs. Asep Haerul Gani, Psikolog, Praktisi Human Capital yang telah mendapatkan penghargaan 2 kali HR Excellent Award, Penggiat pembelajaran Ericksonian Hypnotherapy dan Self Relation Psychotherapy di Indonesia, nyantri kepada Stephen G Gilligan, PhD murid Milton H Erickson, MD. Pengasuh Pondok Pesantren Hypnotherapy Ciputat, Pendiri Asosiasi Psikologi Islami , Penikmat Indigenous Psychology. Topik-topik workshop yang digelar, antara lain :

o Certified Human Resources Management
o Ericksonian Hypnotherapy (Fundamental-Advance-Master)
o Islamic Hypnotherapy
o Self Relation Psychotherapy
o Trance Psychotherapy
o Nusantara Shamanic Psychotherapy
o Humor Group Therapy
o Forgiveness Management


WAKTU : Hari Jum’at, 26 Maret 2010, 08.30-18.00

INVESTASI :
Harga Normal : Rp 1.000.000,-
Alumni COINS dan LASCHA CITTA PRATAMA dan Pendaftar & pembayar hingga tanggal 21 Maret 2010, harga Rp 500.000
Pendaftar dan membayar antara tanggal 22-25 Maret 2010 , Rp. 750.000
Pendaftar dan membayar pada hari H , 26 Maret 2010, Rp 1.000.000


KAPASITAS KELAS
Maksimal 40 Peserta

TEMPAT
Function Room , Hotel Sahid Surabaya

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN :

Info lebih lanjut hub Lascha Citta Pratama :
R Amirul Rasyid Yulianto - 08563320920 Pendaftaran dilakukan dengan mengirimkan SMS ke R Amirul Rasyid Yulianto 08563320920 dengan mengetik REG (spasi) NAMA LENGKAP (spasi) FORGIVE
Office : 031- 77705095 / 8796699

FASILITAS

Training kit, Sertifikat kepesertaan, Snack, Makan, CD (Ebook tentang Hynosis, MHE, Hypnotic Language Pattern dan Materi workshop)


MANFAAT YANG DIRASAKAN PESERTA

A. Sri Hartini "Ada kelegaan"

AV Dwi Padmiyarti S "Buanyak buanget, Ruarrr biasaa, banyak pengetahuan, dari akang Asep dari peserta dll"

Adhi A "Pelepasan emosi (katarsis) tanpa konsekuensi sosial"

Ahmad Faqih, Pendamping PKH Depsos RI "Dapat pemahaman baru yang bisa menuntun pada relasi hidup bahagia dan mencerahkan"

Ariyanti. Ananda Islamic School " Saya jadi tahu bagaimana cara mengendalikan emosi dan mengalirkannya keluar. Saya juga jadi mengerti bagaimana cara supaya kita memaafkan orang lain"

Bambang Haryadi Santosa (IBENK alias MR. PINKY dalam Republik Mimpi) "Beban psikis akibat rasa marah tertahan telah terbang"

Eka Fridayanti "Memaafkan masa lalu. Mengeluarkan emosi yang terpendam"

Effendy. Pebsnis Retail. "Mengetahui manfaat memaafkan untuk kesuksesan dan kesehatan diri sendiri"
Fathannisa Isnani "Perasaan-perasaan yang terpendam selama ini cukup dapat tersalurkan. Terasa lebih lega setelah mengikuti workshop ini"

Gumgum Gumelar Fajar Rachman, Prodi Psikologi FIP Universitas Negeri Jakarta "Memahami konsep memaafkan. Membebaskan diri dari rasa takut memaafkan"

Kusdijanto, Dokter "Tercerahkan karena sesuai harapan"

Qathrin Nada, Media Satu Group " Lebih plong "

Rahaditya "Akhirnya Guwa bisa nerima dan maafin . Hidup itu indah , buat persepsi yang positif"

Rosalin "Alhamdulillah bisa memaafkan apa yang sudah terjadi di masa lalu saya, orang yang -orang yang telah menyakiti saya di masa lalu. Menjadi orang yang terlahir kembali tanpa rasa dendam dan kemarahan yang sudah terlalu lama terpendam dalam hati dan diri saya".

Siti Farida Ulfah, BP3 TKI Serang "Relaksasi menjadi semakin mantap dengan keputusan untuk menjadi lebih maju dengan dimulai memberikan maaf. Menguatkan diri untuk memaafkan diri sendiri"

Widyarto Adi PS, KOMPAS "Pengendalian emosi bagi rasa emosional tinggi"

Tuesday, January 12, 2010

Terapi Rasional Emotif

A. Pendahuluan
Rational Emotive Therapy atau Teori Rasional Emotif mulai dikembangan di Amerika pada tahun 1960-an oleh Alberl Ellis, seorang Doktor dan Ahli dalam Psikologi Terapeutik yang juga seorang eksistensialis dan juga seorang Neo Freudian. Teori ini dikembangkanya ketika ia dalam praktek terapi mendapatkan bahwa sistem psikoanalisis ini mempunyai kelemahan-kelemahan secara teoritis (Ellis, 1974).
Teori Rasional Emotif ini merupakan sintesis baru dari Behavior Therapy yang klasik (termasuk Skinnerian Reinforcement dan Wolpein Systematic Desensitization). Oleh karena itu Ellis menyebut terapi ini sebagai Cognitive Behavior Therapy atau Comprehensive Therapy.
Konsep ini merupakan sebuah aliran baru dari Psikoterapi Humanistik yang berakar pada filsafat eksistensialisme yang dipelopori oleh Kierkegaard, Nietzsche, Buber, Heidegger, Jaspers dan Marleu Ponty, yang kemudian dilanjutkan dalam bentuk eksistensialisme terapan dalam Psikologi dan Psikoterapi, yang lebih dikenal sebagai Psikologi Humanistik.


B. Konsep-Konsep Utama
Terapi rasional emotif (TRE) adalah aliran psikoterapi yang berlandaskan asumsi bahwa manusia dilahirkan dengan potensi, baik untuk berpikir rasional dan jujur maupun untuk berpikir irasional dan jahat. Manusia memiliki kecenderungan-kecenderungan untuk memelihara diri, berbahagia, berpikir dan mengatakan, mencintai, bergabung dengan orang lain, serta tumbuh dan mengaktualisasikan diri. Akan tetapi, manusia juga memiliki kecenderungan-kecenderungan ke arah menghancurkan diri, menghindari pemikiran, berlambat-lambat, menyesali kesalahan-kesalahan secara tak berkesudahan, takhayul, intoleransi, perfeksionisme, dan mencela diri, serta menghindari pertumbuhan dan aktualisasi diri.
Terapi rasional emotif menegaskan bahwa manusia memiliki sumber-sumber yang tak terhingga bagi aktualisasi potensi-potensi dirinya dan bisa mengubah ketentuan-ketentuan pribadi dan masyarakat. Manusia dilahirkan dengan kecenderungan untuk mendesakkan pemenuhan keinginan-keinginan, tuntutan-tuntutan, hasrat-hasrat, dan kebutuhan-kebutuhan dalam hidupnya. Jika tidak segera mencapai apa yang diinginkannya, manusia mempersalahkan dirinya sendiri ataupun orang lain.
TRE menekankan bahwa manusia berpikir, beremosi, dan bertindak secara stimulan. Jarang manusia beremosi tanpa berpikir, sebab perasaan- perasaan biasanya dicetuskan oleh persepsi atas suatu situasi yang spesifik.
Menurut Allbert Ellis, manusia bukanlah makhluk yang sepenuhnya ditentukan secara biologis dan didorong oleh naluri-naluri. Ia melihat individu sebagai makhluk unik dan memiliki kekuatan untuk memahami keterbatasan-keterbatasan, untuk mengubah pandangan-pandangan dan nilai-nilai dasar yang telah diintroyeksikannya secara tidak kritis pada masa kanak-kanak, dan untuk mengatasi kecenderungan-kecenderungan menolak diri sendiri. Sebagai akibatnya, mereka akan bertingkah laku berbeda dengan cara mereka bertingkah laku di masa lampau. Jadi, karena bisa berpikir dan bertindak sampai menjadikan dirinya berubah, mereka bukan korban-korban pengkondisian masa lampau yang pasif.

Unsur pokok terapi rasional-emotif adalah asumsi bahwa berpikir dan emosi bukan dua proses yang terpisah Menurut Ellis, pilaran dan emosi merupakan dua hal yang saling bertumpang tindih, dan dalam prakteknya kedua hal itu saling terkait. Emosi disebabkan dan dikendalikan oleh pikiran. Emosi adalah pikiran yang dialihkan dan diprasangkakan sebagai suatu proses sikap dan kognitif yang intristik. Pikiran-pikiran seseorang dapat menjadi emosi seseorang dan merasakan sesuatu dalam situasi tertentu dapat menjadi pemikiran seseorang. Atau dengan kata lain, pikiran mempengaruhi emosi dan sebaliknya emosi mempengarulu pikiran. Pikiran seseorang dapat menjadi emosinya, dan emosi dalam keadaan tertentu dapat berubah menjadi pikiran.
Pandangan yang penting dari teori rasional-emotif adalah konsep hahwa banyak perilaku emosional indiuidu yang berpangkal pada “self-talk:” atau “omong diri” atau internatisasi kalimat-kalimat yaitu orang yang menyatakan kepada dirinya sendiri tentang pikiran dan emosi yang bersifat negatif. Adanya orang-orang yang seperti itu, menurut Eilis adalah karena: (1) terlalu bodoh untuk berpikir secara jelas, (2) orangnya cerdas tetapi tidak tahu bagaimana berpikir secara cerdas tetapi tidak tahu bagaimana herpikir secara jelas dalam hubungannya dengan keadaan emosi, (3) orangnya cerdas dan cukup berpengetahuan tetapi terlalu neurotik untuk menggunakan kecerdasan dan pengetahuan seeara memadai.

C. Terapi Rasional – Emotif dan Teori Kepribadian
Neurosis adalah pemikiran dan tingkah laku irasional. Gangguan-gangguan emosional berakar pada masa kanak-kanak, tetapi dikekalkan melalui reindoktrinasi sekarang. Sistem keyakinan adalah penyebab masalah-masalah emosional. Oleh karenanya, klien ditantang untuk menguji kesahihan keyakinan-keyakinan tertentu. Metode ilmiah diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Emosi-emosi adalah produk pemikiran manusia. Jika kita berpikir buruk tentang sesuatu, maka kita pun akan merasakan sesuatu itu sebagai hal yang buruk. Ellis menyatakan bahwa "gangguan emosi pada dasarnya terdiri atas kalimat-kalimat atau arti-arti yang keliru, tidak logis dan tidak bisa disahihkan, yang diyakini secara dogmatis dan tanpa kritik terhadapnya, orang yang terganggu beremosi atau bertindak sampai ia sendiri kalah".
TRE berhipotesis bahwa karena kita tumbuh dalam masyarakat, kita cenderung menjadi korban dari gagasan-gagasan yang keliru, cenderung mendoktrinasi diri dari gagasan-gagasan tersebut berulang-ulang dengan cara yang tidak dipikirkan dan autsugestif, dan kita tetap mempertahankan gagasan-gagasan yang keliru dalam tingkah laku overt kita. Beberapa gagasan irasional yang menonjol yang terus menerus diinternalisasikan dan tanpa dapat dihindari mengakibatkan kesalahan diri.


D. Tujuan TerapeutikEllis menunjukkan bahwa banyak jalan yang digunakan dalam TRE yang diarahkan pada satu tujuan utama, yaitu : " meminimalkan pandangan yang mengalahkan diri dari klien dan membantu klien untuk memperoleh filsafat hidup yang lebih realistik". Tujuan psikoterapis yang lebih baik adalah menunjukkan kepada klien bahwa verbalisasi-verbalisasi diri merka telah dan masih merupakan sumber utama dari gangguan-gangguan emosional yang dialami oleh mereka.
Ringkasnya, proses terapeutik terdiri atas penyembuhan irasionalitas dengan rasionalitas. Karena individu pada dasarnya adalah makhluk rasional dan karena sumber ketidakbhagiaannya adalah irasionalitas, maka individu bisa mencapai kebahagiaan dengan belajar berpikir rasional. Proses terapi, karenanya sebagian besar adalah proses belajar-mengajar. Menghapus pandangan hidup klien yang mengalahkan diri dan membantu klien dalam memperoleh pandangan hidup yang lebih toleran dan rasional.Tujuan dari Rational Emotive Theory adalah:
  1. Memperbaiki dan mengubah segala perilaku yang irasional dan tidak logis menjadi rasional dan logis agar klien dapat mengembangkan dirinya.
  2. Menghilangkan gangguan emosional yang merusak
  3. Untuk membangun Self Interest, Self Direction, Tolerance, Acceptance of Uncertainty, Fleksibel, Commitment, Scientific Thinking, Risk Taking, dan Self Acceptance Klien.


E. Teori A-B-C tentang Kepibadian
TRE dimulai dengan ABC:
A. Adalah activating experiences atau pengalaman-pengalaman pemicu, seperti kesulitan-ke­sulitan keluarga, kendala-kendala pekerjaan, trauma-trauma masa kecil, dan hal-hal lain yang kita anggap sebagai penye­bab ketidak bahagiaan.
B. Adalah beliefs, yaitu keyakinan-ke­yakinan, terutama yang bersifat irasional dan merusak diri sendiri yang merupakan sumber ketidakbahagiaan kita.
C. Adalah consequence, yaitu konsekuensi-konsekuensi berupa gejala neurotik dan emosi-emosi negatif seperti panik, dendam dan amarah karena depresi yang bersumber dari keyakinan-­keyakinan kita yang keliru.
Pada dasarnya, kita merasakan sebagaimana yang kita pikirkan. Maka, alangkah lebih baiknya apabila kita selalu memiliki perasaan positif.
Tindakan palilng efisien untuk membantu orang-orang dalam membuat perubahan-perubahan kepribadiannya adalah dengan mengkonfrontasikan mereka secara langsung dengan filsafat hidup mereka sendiri, menerangkan kepada mereka bagaimana cara berfikir secara logis, sehingga mengajari mereka untuk mampu mengubah atau bahkan menghapuskan keyakinan-keyakinan irasionalnya.[7]
Ellis menambahkan D dan E untuk rumus ABC ini. Seorang terapis harus me­lawan (dispute; D) keyakinan-keyakinan irasional itu agar kliennya bisa menikmati dampak-dampak (effects; E) psi­kologis positif dari keyakinan-keyakinan yang rasional.
Dalam pelaksanaan TRE ini, terapis harus benar-benar mengenal dirinya sendiri dengan baik, sehingga ia bisa memisahkan falsafah hidupnya dan tindak memaksakan keyakinannya pada klien. Disamping itu, terapis juga harus mengetahui timing yang tepat untuk memberikan dorongan pada klien. Terapis harus menghindari terjadinya indoktrinasi atas diri klien. Yang perlu dilakukan terapis hanyalah menyampaikan kepada klien apa yang salah dan bagaimana klien harus mengubahnya menjadi benar.
Sebagai contoh, “orang depresi merasa sedih dan ke­sepian karena dia keliru berpikir bahwa dirinya tidak pantas dan merasa tersingkir”. Padahal, penampilan orang depresi sama saja dengan orang yang tidak mengalami depresi. Jadi, Tugas seorang terapis bukanlah menyerang perasaan sedih dan kesepian yang dialami orang depresi, melainkan me­nyerang keyakinan mereka yang negatif terhadap diri sendiri.
Walaupun tidak terlalu penting bagi seorang terapis mengetahui titik utama keyakinan-keyakinan irasional tadi, namun dia harus mengerti bahwa keyakinan tersebut adalah hasil “pengondisian filosofis”, yaitu kebiasaan-kebiasaan yang muncul secara otomatis, persis seperti kebiasaan kita yang langsung mengangkat dan menjawab telepon setelah mendengarnya berdering.
Ellis juga menambahkan bahwa secara biologis manusia memang “diprogram” untuk selalu menanggapi “pengondisian-pengondisian” semacam ini. Keyakinan-keyakinan irasional tadi biasanya berbentuk pernyataan-pernyataan absolut. Ada beberapa jenis “pikiran­-pikiran yang keliru” yang biasanya diterapkan orang, di antaranya:
1. Mengabaikan hal-hal yang positif,
2. Terpaku pada yang negatif,
3. Terlalu cepat menggeneralisasi.

F. Fungsi dan Peran Terapis
Aktifitas-aktifitas therapeutic utama TRE dilaksanakan dengan satu maksud utama, yaitu : membantu klien untuk membebaskan diri dari gagasan-gagasan yang tidak logis dan untuk belajar gagasan-gagasan yang logis sebagai penggantinya. Sasarannya adalah menjadikan klien menginternalisasi suatu filsafat hidup yang rasional sebagaimana dia menginternalisasi keyakinan-keyakinan dagmatis yang rasional dan takhyul yang berasal dari orang tuanya maupun dari kebudayaannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, terapis memiliki tugas-tugas yang spesifik yaitu :
  1. Mengajak klien untuk berpikir tentang beberapa gagasan dasar yang irasional yang telah memotivasi banyak gangguan tingkah laku.
  2. Menantang klien untuk menguji gagasan-gagasannya.
  3. Menunjukkan kepada klien ketidaklogisan pemikirannya.
  4. Menggunakan suatu analisis logika untuk meminimalkan keyakinan-keyakinan irasional klien.
  5. Menunjukkan bahwa keyakinan-keyakinan itu tidak ada gunanya dan bagaimana keyakinan-keyakinan akan mengakibatkan gangguan-gangguan emosional dan tingkah laku di masa depan.
  6. Menggunakan absurditas dan humor untuk menghadapi irasionalitas pikiran klien
  7. Menerangkan bagaimana gagasan-gagasan yang irasional bisa diganti dengan gagasan-gagasan yang rasional yang memiliki landasan empiris, dan
  8. Mengajari klien bagaimana menerapkan pendekatan ilmiah pada cara bepiki sehingga klien bisa mengamati dan meminimalkan gagasan-gagasan iasional dan kesimpulan-kesimpulan yang tidak logis sekaang maupun masa yang akan datang, yang telah mengekalkan cara-cara merasa dan berperilaku yang merusak diri.

G. Hubungan antara Terapis dan KlienTeapis berfungsi sebagai guu dan klien sebagai murid. Hubunagn pribadi antara terapis dan klien tidak esensial. Klien memperoleh pemahaman atas masalah dirinya dan kemudian harus secara aktif menjalankan pengubahan tingkah laku yang mengalahkan diri.

H. Teknik-Teknik dan Prosedur-Prosedur UtamaTerapi realitas bisa ditandai sebagai terapi yang aktif secara verbal. Prosedur – prosedurnya difokuskan pada kekuatan-kekuatan dan potensi-potensi klien yang dihubungkan dengan tingkah lakunya sekarang dan usahanya mencapai keberhasilan dalam hidup. Dalam membantu klien untuk menciptakan identitas keberhasilan, teapis bisa menggunakan beberapa teknik sebagai berikut :
  • Terlibat dalam permainan peran dengan klien.
  • Menggunakan humor.
  • Mengonfrontasikan klien dan menolak dalih apapun.
  • Membantu klien dalam merumuskan rencana-rencana yang sesifik bagi tindakan.
  • Bertindak sebagai model dan guru.
  • Memasang batas-batas dan menyusun situasi terapi.
  • Menggunakan "terapi kejutan vebal" atau sarkasme yang layak untuk mengkonfrontasikan klien dengan tingkah lakunya yang tidak realistis.
  • Melibatkan diri dengan klien dalam upayanya mencari kehidupan yang lebih efektif.
  • Manusia berfikir, berperasaan dan bertindak secara serentak. Kaitan yang begitu erat menyebabkan jika salah satu saja menerima gangguan maka yang lain akan terlibat sama. Jika salah satu diobati sehingga sembuh, dengan sendirinya yang dua lagi akan turut terobati.

Atas pandangan itu, walaupun TRE lebih menitikberatkan aspek kognitif dalam perawatan, tetapi aspek tingkah laku dan emosi turut diberi perhatian. Oleh sebab itulah dalam TRE, terdapat tiga teknik yang besar: Teknik-teknik Kognitif; Teknik-teknik Emotif dan Teknik-teknik Behavioristik.



1. Teknik-Teknik KognitifTeknik-teknik kognitif adalah teknik yang digunakan untuk mengubah cara berfikir klien. Dewa Ketut [14] menerangkan ada empat teknik besar dalam teknik-teknik kognitif :
a. Teknik Pengajaran - Dalam RET, konselor mengambil peranan lebih aktif dari pelajar. Teknik ini memberikan keleluasan kepada konselor untuk berbicara serta menunjukkan sesuatu kepada klien, terutama menunjukkan bagaimana ketidaklogikan berfikir itu secara langsung menimbulkan gangguan emosi kepada klien tersebut.
b. Teknik Persuasif - Meyakinkan klien untuk mengubah pandangannya kerana pandangan yang ia kemukakan itu tidak benar. Konselor langsung mencoba meyakinkan, mengemukakan pelbagai argumentasi untuk menunjukkan apa yang dianggap oleh klien itu adalah tidak benar.
c. Teknik Konfrontasi - Konselor menyerang ketidaklogikan berfikir klien dan membawa klien ke arah berfikir yang lebih logik.
d. Teknik Pemberian Tugas - Konselor memberi tugas kepada klien untuk mencoba melakukan tindakan tertentu dalam situasi nyata. Misalnya, menugaskan klien bergaul dengan anggota masyarakat kalau mereka merasa dipencilkan dari pergaulan atau membaca buku untuk memperbaiki kekeliruan caranya berfikir.


2. Teknik-Teknik Emotif
Teknik-teknik emotif adalah teknik yang digunakan untuk mengubah emosi klien. Antara teknik yang sering digunakan ialah:
a. Teknik Sosiodrama - Memberi peluang mengekspresikan pelbagai perasaan yang menekan klien itu melalui suasana yang didramatisasikan sehingga klien dapat secara bebas mengungkapkan dirinya sendiri secara lisan, tulisan atau melalui gerakan dramatis.
b. Teknik 'Self Modelling' - Digunakan dengan meminta klien berjanji dengan konselor untuk menghilangkan perasaan yang menimpanya. Dia diminta taat setia pada janjinya.
c. Teknik 'Assertive Training' - Digunakan untuk melatih, mendorong dan membiasakan klien dengan pola perilaku tertentu yang diinginkannya.


3. Teknik-Teknik Behavioristik
Teknik ini khusus untuk mengubah tingkah laku pelajar yang tidak diingini. Antara teknik ini ialah:
a. Teknik Reinforcement - Mendorong klien ke arah perilaku yang diingini dengan jalan memberi pujian dan hukuman. Pujian pada perilaku yang betul dan hukuman pada perilaku negatif yang dikekalkan.
b. Teknik Social Modelling - Digunakan membentuk perilaku baru pada klien melalui peniruan, pemerhatian terhadap Model Hidup atau Model Simbolik dari segi percakapan dan interaksi serta pemecahan masalah.
Berdasarkan kepada penjelasan teknik di atas, dapat dilihat bahawa teknik terapi TRE ini bukan saja terbatas pada sisi konseling, tetapi juga berlaku di luar sesi konseling.[15]

H. Penerapan dan Sumbangan TREPendekatan ini pada menekankan pentingnya pemikiran sebagai dasar dari gangguan-gangguan pribadi. Sumbangan utamanya adalah penekananya pada keharusan praktek dan bertindak menuju perubahan tingkah laku masalah.[16]

I. Kebaikan dan Kelemahan TRE [17]
Kebaikan
1. Pendekatan ini cepat sampai kepada masalah yang dihadapi oleh klien. Dengan itu perawatan juga dapat dilakukan dengan cepat.
2. Kaedah pemikiran logik yang diajarkan kepada klien dapat digunakan dalam menghadapi gejala yang lain.
3. Klien merasakan diri mereka mempunyai keupayaan intelektual dan kemajuan dari cara berfikir.
Kelemahan
1. Ada klien yang boleh ditolong melalui analisa logik dan falsafah, tetapi ada pula yang tidak begitu geliga otaknya untuk dibantu dengan cara yang sedemikian yang berasaskan kepada logika.
2. Ada setengah klien yang begitu terpisah dari realiti sehingga usaha untuk membawanya ke alam nyata sukar sekali dicapai.
3. Ada juga klien yang terlalu berprasangka terhadap logik, sehingga sukar untuk mereka menerima analisa logik.
4. Ada juga setengah klien yang memang suka mengalami gangguan emosi dan bergantung kepadanya di dalam hidupnya, dan tidak mahu membuat apa-apa perubahan lagi dalam hidup mereka.

J. Langkah-Langkah Terapi Rasional Emotif1) Langkah pertama
Konselor berusaha menunjukkan bahwa cara berfikir klien harus logis kemudian membantu bagaimana dan mengapa klien sampai pada cara seperti itu, menunjukkan pola hubungan antara pikiran logis dan perasaan yang tidak bahagia atau dengan gangguan emosi yang di alami nya.
2) Langkah kedua
Menunjukkan kepada klien bahwa ia mampu mempertahankan perilakunya maka akan terganggu dan cara pikirnya yang tidak logis inilah yang menyebabkan masih adanya gangguan sebagaimana yang di rasakan.
3) Langkah ketiga
Bertujuan mengubah cara berfikir klien dengan membuang cara berfikir yang tidak logis
4) Langkah keempat
Dalam hal ini konselor menugaskan klien untuk mencoba melakukan tindakan tertentu dalam situasi nyata.[18]

K. Ciri-Ciri Terapi Rasional Emotif
Ciri-ciri terapi rasional emotif dapat di uraikan sebagai berikut:
1) Dalam menelusuri masalah klien yang di bantu nya, konselor berperan lebih aktif di bandingkan klien. Maksudnya adalah bahwasannya peran konselor disini harus bersikap efektif dan memiliki kapasitas untuk memecahkan masalah yang di hadapi klien dan bersungguh-sungguh dalam mengatasi masalah yang di hadapi artinya konselor harus melibatkan diri dan berusaha menolong kliennya supaya dapat berkembang sesuai dengan keinginan dan di sesuaikan dengan potensi yang di miliki nya.
2) Dalam proses hubungan konseling harus tetap di ciptakan dan di pelihara hubungan baik dengan klien.
Dengan sikap yang ramah dan hangat dari konselor akan mempunyai pengaruh yang penting demi suksesnya proses konseling sehingga dengan terciptanya proses yang akrab dan rasa nyaman ketika berhadapan dengan klien.
3) Tercipta dan terpeliharanya hubungan baik ini di pergunakan oleh konselor untuk membantu klien mengubah Cara berfikirnya yang tidak rasional menjadi rasional.
4) Dalam proses hubungan konseling, konselor tidak banyak menelusuri masa lampau klien.
5) Diagnosis (rumusan masalah) yang di lakukan dalam konseling rasional emotif bertujuan untuk membuka ketidak logisan cara berfikir klien.
Dengan melihat permasalahan yang di hadapi klien dan faktor penyebabnya, yakni menyangkut cara pikir klien yang tidak rasional dalam menghadapi masalah, yang pada intinya menunjukkan bahwa cara berpikir yang tidak logis itu sebenarnya menjadi penyebab gangguan emosionalnya.[19]





DAFTAR PUSTAKA

Amir Awang. Pengantar Bimbingan dan Kaunseling Di Malaysia. Pulau Pinang: University Sains Malaysia, 1997
Pujosuwarno Sayekti, M.Pd, Dr. 1993. Berbagai Pendekatan Dalam Konseling. Menara Mas Offset: Yogyakarta.
Surya Mohammad. Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Konsep dan Teori). Kota Kembang: Yogyakarta ,1988.
http://www.brunet.bn/

http://faizperjuangan.wordpress.com/
http://luthfis.wordpress.com/

http://susanhijriani.blogspot.com/

Corey, Gerald. 1999. Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama.

Gunarsa, Singgih D.2000. Konseling Dan Psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Latipun .2001. Psikologi Konseling. Cet III . Malang: UMM Press

Sukardi, Dewa Ketut. 2000. Pengantar Pelaksanaan Progam Bimbingan Dan Konseling di Sekolah. Jakarta:Rineka Cipta

Sukardi, Dewa Ketut. 1985. Pengantar Teori Konseling Suatu Uraian Ringkas, cet II. Jakarta: Ghalia Indonesia.

[1] Pujosuwarno Sayekti, M.Pd, Dr. 1993. Berbagai Pendekatan Dalam Konseling. Menara Mas Offset: Yogyakarta.

[2] Corey Gerald, Teori dan Paktek Konseling & Psikoterapi, PT Refika Aditama : Bandung, 2007, hlm.238-239
[3] http://luthfis.wordpress.com/
[4] Corey Gerald, opp cit, hlm.240-242
[5] Ibid, hlm. 245 & 328
[6] Sayekti Pujosuwarno, M.Pd, Dr. opp cit
[7] http://susanhijriani.blogspot.com/
[8] http://luthfis.wordpress.com/
[9] Corey Gerald, opp cit, hlm.245-248
[10] Ibid, hlm. 339
[11] Corey Gerald, opp cit, hlm.277-278
[12] Amir Awang. Pengantar Bimbingan dan Konseling Di Malaysia. Pulau Pinang: University Sains Malaysia, 1997, hlm. 78

[13] Surya Mohammad. Dasar-dasar Konseling Pendidikan (Konsep dan Teori). Kota Kembang: Yogyakarta ,1988. hlm.182
[14] Sukardi Dewa Ketut. Pengantar Teori Konseling. Ghalia Indonesia: Jakarta, 1985. hlm.91-92
[15] http://www.brunet.bn/
[16] Corey Gerald, opp cit, hlm.357
[17] Ibid
[18] Singgah D. Gunarsah, konseling dan psikoterapi (Jakarta :Gunung Mulia, 2000)hal 236-237
[19] Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Teori Konseling, cet II (Jakarta:Ghalia Indonesia , 1985) hal 89

Faktor-Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Inteligensi

Kontroversi mengenai apakah inteligensi lebih ditentukan oleh faktor bawaan ataukah oleh faktor lingkungan terus berlangsung. Pada masa sekarang ini boleh dikatakan sudah tidak ada lagi psikologi yang berpandangan cukup ekstrim untuk mengatakan bahwa inteligensi merupakan atribut bawaan yang ditenukan oleh faktor-faktor keturunan secara murni maupun yang sebaliknya mengatakan bahwa intelegensi hanya ditentukan oleh faktor lingkungan sebagai hasil belajar semata-mata. Pokok perdebatan masa kini beralih pada faktor manakah yang lebih menentukan terjadinya perbedaan inteligensi individu yang satu dengan yang lainnya, apakah faktor bawaan yang diwariskan berdasar keturunan ataukah faktor lingkungan yang dipelajari oleh individu.
Namun pada makalah ini kita akan membahas lebih mendalam mengenai beberapa faktor lingkungan yang mempegaruhi inteligensi seseorang.

FAKTOR-FAKTOR LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI INTELIGENSI 
1. Faktor Keluarga
 Lingkungan keluarga merupakan faktor pendukung terpenting bagi kecerdasan anak. Dalam lingkungan keluargalah anak menghabiskan waktu dalam masa perkembangannya. Pengaruh lingkungan rumah ini berkaitan pula dengan masalah:
Stimulasi
Untuk menjadikan anak cerdas, faktor stimulasi menjadi sangat penting, baik yang berkaitan dengan fisik maupun mental/emosi anak. Orang tua dapat memberikan stimulasi sejak buah hatinya masih dalam kandungan, saat lahir, sampai dia tumbuh besar. Tentu saja dengan intensitas dan bentuk stimulasi yang berbeda-beda pada setiap tahap perkembangan. Contohnya ketika masih dalam kandungan, stimulasi lebih diarahkan pada indra pendengaran menggunakan irama musik dan tuturan ibu atau ayah. Setelah anak lahir, stimulasi ini diperluas menjadi pada kelima indra maupun sensori-motoriknya. Begitu juga stimulasi lainnya yang dapat merangsang dan mengembangkan kemampuan kognisinya maupun kemampuan lain.
Secara mental orang tua juga menstimulasi anak dengan menciptakan rasa aman dan nyaman sejak masa bayi. Caranya? Dengan mencurahkan kasih sayang, menumbuhkan empati dan afeksi, disamping memberi stimulasi dengan menanamkan nilai-nilai moral dan kebajikan secara konkret. Stimulasi yang diberikan secara efektif jelas dapat membuat potensi kecerdasan anak mencapai titik maksimal.
Pola Asuh
Pola asuh orang tua yang penuh kasih sayang diyakini dapat meningkatkan potensi kecerdasan si anak. Sebaliknya, tidak adanya pola asuh hanya akan membuat anak bingung, stres, dan trauma yang berbuntut masalah pada emosi anak. Dampaknya, apa pun yang dikerjakannya tidak akan pernah membuahkan hasil maksimal.
Inteligensi Berkorelasi dengan "Head size"???
Hubungan antara ukuran kepala dengan IQ sudah cukup lama menjadi subyek kontroversi. Tetapi penelitian dengan teknik neuroimaging membuktikan bahwa volume otak berkorelasi dengan IQ. Bukti ini didapat dengan mengukur ukuran helm tentara AS yang sedang mengikuti training dan dibandingkan dengan IQ-nya. Walaupun demikian korelasi tersebut cukup_kecil.
Hubungan Inteligensi dengan "Birth Order"
Kepercayaan bahwa anak pertama lebih cerdas dibandingkan anak berikutnya sudah lama menjadi kebenaran di masyarakat. Tetapi penelitian di AS membuktikan bahwa tidak ada hubungan antara urutan kelahiran dengan inteligensi. Anak-anak yang lahir duluan dalam urutan kelahiran tidak mempunyai perbedaan IQ yang signifikan dengan anak-anak yang lahir belakangan.
Sedangkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim Norwegia menemukan anak pertama, dan mereka yang kehilangan saudara lebih tua, sehingga kemudian menjadi yang tertua, mencatat skor lebih tinggi dalam tes intelegensi.
Adanya hubungan ini ditemukan setelah para peneliti mengkaji data dari 250 ribu tentara Norwegia, demikian BBC. Laporan tersebut dimuat_dalam_jurnal_Science. Selama berpuluh-puluh tahun, para ahli tidak sependapat mengenai bagaimana urutan kelahiran berpengaruh terhadap intelektualitas dan pencapaian prestasi.
Mereka yang mendukung teori ini mengatakan anak-anak tertua biasanya mendapatkan perhatian serius dari orang tua mereka sejak usia dini.
Yang lainnnya berpendapat bahwa perbedaan disebabkan ketika janin berkembang di dalam perut ibunya, dengan kehamilan berikutnya, sang ibu akan menghasilkan antibodi yang bisa merusak otak bayi.
Sementara yang lainnya mengatakan bahwa hubungan antara urutan kelahiran dan intelegensi adalah hal yang tidak benar, atau bias karena besarnya jumlah keluarga, secara historis, pasangan dengan IQ yang lebih rendah cenderung memiliki anak-anak yang lebih tinggi IQnya.
Professor Petter Kristensen, di Institut Nasional Kesehatan di bidang Kerja di Oslo dan koleganya Tor Bjerkedal, di Jasa Layanan Kesehatan Angkatan Bersenjata Norwegia mengatakan walaupun perbedaan IQ yang mereka temukan sedikit saja, namun ini penting artinya.
Mereka juga mengatakan bahwa alasan di balik penemuan ini karena faktor sosial, bukan faktor biologi. Sebagai contoh, pria yang lahir sebagai anak ketiga namun kemudian kehilangan kakaknya di awal kanak-kanak, sehingga kemudian dibesarkan sebagai anak kedua memiliki skor IQ yang mendekati anak-anak yang dilahirkan betul-betul sebagai anak kedua.
"Kami menemukan bahwa posisi sosial anak yang menentukan, dan bukan posisi biologinya yang menentukan." kata Professor Kristensen. Kepada harian Inggris, The Daily Telegraph, dia mengatakan IQ yang lebih tinggi pada anak sulung dicapai karena mereka mengajarkan sesuatu kepada adik-adik mereka. Kecenderungan anak-anak pertama mendapatkan tempat terhormat di mata orang tua mereka, dan juga mengambil peran sebagai kaka yang matang, berdisplin, menjelaskan juga mengapa anak-anak sulung ini IQnya lebih tinggi.

3. Faktor Kesehatan
Hubungan Inteligensi dengan Maternal - Pengaruh lingkungan maternal terhadap individu sebenarnya telah diawali sejak terjadinya pembuahan. Sejak pembuahan sampai saat kelahiran, lingkungan ini telah mempengaruhi calon bayi lewat ibunya. Misalnya defisiensi kalsium dalam aliran darah sang ibu dapat menyebabkan abnormalitas tulang bayi. Seorang anak dapat terlahir cacat dikarenkan lengannya terjerat oleh tali pusat sewaktu masih dalam kandugan. Proses kelahiran itu sendiri dapat menyebabkan terjadiya luka seperti dalam kasus kelahiran yang sulit atau dikarenakan kepala bayi terlalu lama mengalami tekanan, yang akhirnya dapat berakibat kelemahan mental pada anak.
Inteligensi lebih banyak diturunkan oleh ibu dibandingkan ayahPenelitian ini adalah penelitian terhadap pengaruh gen yang dominan yang diwariskan oleh orang tua terhadap anak dalam perkembangan inteligensinya. Hasilnya adalah bahwa inteligensi anak lebih banyak dipengaruhi oleh sumbangan gen yang berasal dari ibu dibandingkan dari ayah, tetapi seberapa besar perbedaan itu masih belum diketahui. Hal ini disebabkan karena gen inteligensi adalah salah satu gen yang kompleks.
Inteligensi sangat dipengaruhi oleh pemberian ASI. Anak-anak dengan pemberian ASI yang cukup, mempunyai Inteligensi yang lebih tinggi (sekitar 3 – 8 point) dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diberikan ASI atau diberikan ASI dalam waktu yang singkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain adalah kandungan gizi dalam ASI yang berpengaruh terhadap otak bayi yang juga turut mempengaruhi perkembangan inteligensi bayi.
Proses pembentukan sel-sel otak hanya terjadi sekali seumur hidup dan sel-sel otak yang mati tidak dapat digantikan oleh sel baru. Sedangkan perkembangan sel otak terpesat terjadi pada masa balita, sehingga masa-masa ini sering juga disebut sebagai masa keemasan anak.
Peran nutrisi bagi kecerdasan anak tak bisa diabaikan begitu saja. Untuk menjadikan anak sehat secara fisik dan mental, sebetulnya perlu persiapan jauh-jauh hari sebelum proses kehamilan terjadi. Tepatnya mesti dimulai ketika masa perencanaan kehamilan, sepanjang masa keha-milan dan akan terus berlanjut selama masa pertumbuhan anak. Kecukupan nutrisi berkaitan erat dengan perkembangan organ otak dan fungsinya yang akan menentukan kualitas anak di masa depan.
Tanpa nutrisi yang baik di masa-masa sebelumnya, kemungkinan besar pertumbuhan dan fungsi otak terhambat sehingga potensi kecerdasan anak menjadi rendah. Begitu pula kesehatannya secara keseluruhan. Tubuh yang lemah dan sering sakit-sakitan tentu saja juga memengaruhi potensi kecerdasannya.
Untuk itu, selain pengalaman indera yang merangsang aktivitas dan mematangkan kerja otak, anak juga memerlukan nutrisi yang tepat untuk tumbuh kembang otaknya.
Salah satu zat gizi yang penting perannya bagi perkembangan otak si kecil adalah zat besi. Kekurangan zat besi akan mengakibatkan anak mengalami anemia (kurangnya sel darah merah) yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan intelektualnya.
Data penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% anak-anak mengalami anemia saat berumur 6 bulan yang berpotensi menurunkan IQ mereka sampai 10 poin.
Kekurangan zat besi dapat dihindarkan dengan cara memberikan air susu ibu (ASI) dlam jangka waktu panjang, memberikan makanan tambahan yang kaya besi pada bayi usia 4-6 bulan, makanan yang memudahkan penyerapan besi (daging, ikan, ayam, hati) pada saat pemberian makanan padat, dan menjaga kebersihan lingkungan, karena infeksi berulang dan infestasi (serbuan) cacing tambang dapat menyebabkan anemia karena kekurangan zat besi.

Hubungan Inteligensi dengan Life Spend - Setelah kelahiran, pengaruh faktor lingkungan terhadap individu semakin penting dan besar. Proses yang paling berpengaruh setelah masa ini adalah proses belajar (learning) yang menyebabkan perbedaan perilaku individu satu dengan yang lainnya. Apa yang dipelajari dan diajarkan pada seseorang akan sangat menentukan apa dan bagaimana reaksi individu terhadap stimulus yang dihadapinya. Sikap, perilaku, reaksi emosional, dan semacamnya merupakan atribut yang dipelajari dari lingkungan. Seorang anak yang diasuh dalam keluarga yang terbiasa menjerit-jerit bila memanggil da menjerit-jerit pula bila memarahi akan tumbuh menjadi anak yang berbicara keras dan kasar. Seorang anak yang selalu ditakut-takuti pada dokter akan menyimpan konsep dokter sebagai ancaman, bukan sebagai penolong.
Proses Perkembangan Intelegensi di tinjau dari factor lingkungan :
a.    Perkembangan Intelegensi Bayi
Sejak tahun pertama dari usia anak, fungsi intelegensi sudah mulai tampak dalam tingkah lakunya, misalnya dalam tingkah laku motorik dan bicara. Anak yang cerdas menunjukkan gerakan-gerakan yang lancer, serasi, dan koordinasi, sedangkan anak yang kurang cerdas, gerakan-gerakannya kaku dan kurang terkoordinasi, anak yang cerdas cepat pula perkembangan bahasanya. Dalam hal ini, peran orang tua sangat menentukan proses perkembangan intelegensi Bayi. Karena walaupun bayi belum sepenuhnya bisa menyerap apa yang diperlihatkan orang tuanya. Tetapi kemampuan pengenalan bahasa dasar seperi kata mama dan papa akan mengukuhkan pengenalan orang tua sebagai pelindungnya.
b.    Perkembangan Inteligensi Masa Pra sekolah
Menurut Piaget, perkembangan kognitif pada usia ini berada pada periode pre operasional yaitu tahapan anak belum mampu menguasai operasi mental secara logis. Periode ini ditandai dengan berkembangnya representasional atau simbolik function, yakni kemampuan menggunakan sesuatu untuk mewakili sesuatu yang lain dengan mengguanakan symbol (kata-kata, gesture atau gerak tubuh dan benda). Dapat juga dikatakan sebagi semiotic function, kemampuan untuk menggunakan symbol-simbol dalam melambangkan suatu kegiatan
Orang tua masih sebagai factor lingkungan yang mempengaruhi perkembangan inteligensinya. Ketika anak diperkenalkan berbagai jenis permainan yang bersifat ruang dan bentuk dengan pendampingan orang tua. Permainan tersebut akan mengenalkan anak dengan berbagai bentuk yang ada di sekitarnya.
c.    Perkembangan Inteligensi Anak Pada Masa Sekolah
Pada Masa ini anak sudah dapat mereaksi rangsangan intelektual, atau melaksanakan tugas-tugas belajar yang menuntut kemampuan intelektual atau kemampuan kognitif
Faktor lingkungan yang berpengaruh pada masa ini, adalah lembaga pendidikan formal tempat anak belajar. Disanalah anak akan diperkenalkan dengan kegiatan membaca, menulis dan berhitung yang akan meningkatkan kapasitas inteligensinya. Dengan kegiatan membaca, lebih banyak kosa kata yang diterima anak dan pemahaman kalimat yang merupakan bentuk asosiasi kata. Begitu juga dengan kemampuan menulis. Kegiatan berhitung juga mengembangkan kemampuan numeriknya.
d.    Perkembangan Inteligensi Pada Masa Remaja dan Dewasa
Perkembangan intelektual pada masa ini meupakan lanjutan dari masa sekolah. Pada masa remaja dan selanjutnya perkembangan inteligensi lebih ditekankan pada proses pengambilan keputusan yang akan mempengaruhi masa depannya. Faktor lingkungan yang berpengaruh selain sekolah dan orang tua. Perbedaannya pada masa dewasa tingkat kompleksitas dan kerumitan masalah yang dihadapi jauh lebih tinggi. Faktor lingkungan yang berpengaruh adalah jenjang pendidikan dan lingkungan kerjanya.

Faktor Social Economia
Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah, dan kurang mendapatkan nutrisi yang memadai pula. Begitu juga sebaliknya dengan sosial ekonomi yang kurang memadai, seseorang juga kurang mendapatkan kesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang baik dan nutrisi yag baik.
Pendidikan orang tua - Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah

Faktor Education
Yang pasti kecerdasan dalam diri anak tidak muncul begitu saja. Di luar potensi yang diberikan, sebetulnya cerdas juga berarti ketekunan memelajari sesuatu. Selain pendidikan yang diberikan orang tua di rumah, peran sekolah juga tidak kalah besar. Boleh dibilang sekolah merupakan rumah kedua bagi anak yang memungkinkannya mentransfer pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kehidupan.
IQ dipengaruhi oleh "school attendance"
Penelitian-penelitian dalam inteligensi membuktikan bahwa inteligensi dipengaruhi oleh school attendance. Penelitian itu antara lain :
IQ dipengaruhi oleh “delayed schooling - Peneliti-peneliti di Afrika Selatan meneliti fungsi intelektual terhadap penduduk lokal. Untuk setiap tahun “delayed schooling”, terjadi penurunan IQ sebesar 5 poin. Hasil penelitian ini juga sudah ditemukan di AS.
Drop out dari sekolah dapat menurunkan IQ - Penelitian ini dilakukan di Swedia, dan mendapatkan hasil bahwa terjadi penurunan IQ sebesar 1,8 point bagi mereka yang tidak menyelesaikan sekolahnya (drop out).
IQ dipengaruhi oleh “remaining in school longer” - Penelitian ini dilakukan di AS, dan memberikan hasil bahwa terjadi penurunan IQ yang cukup signifikan bagi mereka yang lebih lambat menyelesaikan sekolah pada waktunya.
IQ dipengaruhi oleh “summer vacation” - Penelitian ini juga dilakukan di AS terhadap siswa yang mengambil liburan musim panas. Siswa yang liburan mengalami penurunan IQ setelah mereka masuk kembali ke sekolah dibandingkan sebelum mereka liburan.
IQ : “on the rise” - Poin IQ meningkat sekitar 20 poin dalam setiap generasi. Efek ini disebut dengan nama “Flynn Effect” yang berasal dari nama peneliti Selandia Baru, James Flynn. Jika kita mengikuti tes IQ sekarang dan membandingkannya dengan norma skor tes yang diikuti oleh kakek kita 50 tahun yang lalu, 90% dari kita akan digolongkan “genius”, tetapi jika skor kakek kita dulu dibandingkan dengan norma sekarang, maka mayoritas dari mereka akan digolongkan “terbelakang mental (mentally retarded)”. Kenaikan nilai IQ ini dapat dihubungkan dengan beberapa faktor, antara lain : nutrisi yang lebih baik, sekolah, orangtua yang lebih terdidik, lingkungan yang lebih kompleks, dan permainan-permainan seperti komputer dan konsol game.
IQ dipengaruhi oleh “school cafeteria menu” - Penelitian ini dilakukan tehadap kurang lebih 1 juta siswa di kota New York, dan menghubungkannya dengan menu di kantin sekolahnya. Hasilnya membuktikan bahwa diet makanan dapat mempengaruhi fungsi otak. Makanan-makanan tertentu, seperti ikan, sayuran, dll, dapat mempengaruhi kerja fungsi otak, sehingga dapat juga berpengaruh terhadap IQ. Makanan-makanan seperti makanan cepat saji (junk food) tidak memberikan pengaruh apa-apa bagi perkembangan otak. [12]