Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda, ada yang
pandai di bidang bahasa, tapi kurang baik dalam bidang matematika. Ada pula
yang mampu di bidang musik dan kesenian, tetapi kurang mampu dalam bidang
teknik. Kemampuan yang berbeda-beda ini kurang mampu dijelaskan oleh konsep IQ.
Karena bisa saja individu memiliki IQ yang sama (misal 100) tetapi individu
yang satu ternyata lebih mampu dalam hal ilmu pasti (kimia, fisika,
matematika). Sedangkan individu yang lain mampu dalam pelajaran ilmu sosial
(sejarah, IPS). Hal inilah yang kemudian mengembangkan konsep bakat.
Pengertian
bakat
Bakat merupakan kualitas yang dimiliki individu menunjukkan perbedaan
tingkatan individu yang satu dengan yang lain dalam suatu bidang tertentu.
Bakat juga merupakan kemampuan individu untuk mengembangkan kecakapan-kecakapan
tertentu melalui latihan-latihan. Misalnya ada individu yang berbakat di bidang
musik, seni bahasa dan matematika. Lebih jauh Lamkke (1979) menjelaskan bahwa
bakat adalah kemampuan menonjjol atauu unggul dari individu yang menjadikan
individu tersebut memiliki prestasi menonjol sesuai dengan bakat yang
dimilikinya. Bakat dapat dilihat dengan indikatornya berupa prestasi yang
nampak dari berbagai bidang seperti musik, ketangkasan fisik, sastra, dan
teknologi.
Klein
(1984) menjabarkan konsep bakat sebagai kemampuan potensial seseorang yang
dapat berkembang menjadi kenyataan, Bennet (1981) mengemukakan bakat adalah
kondisi atau rangkaian karakteristik yang dipandang sebagai gejala kemampuan
yang bersifat khusus (special abillity atau special capacity) dari individu
untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan atau serangkaian respon melalui
latihan-latihan.
Dari uraian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa bakat merupakan kemampuan-kemampuan khusus individu yang merupakan
potensi dan dapat berubah menjadi prestasi melalui latihan-latihan yang
dilakukannya. Individu dianggap berbakat dalam suatu bidang karena prestasiya
yang menonjol, merupakan hasil interaksi dari faktor bawaan dan belajar.
Dalam bidang industri, bakat seseorang perlu diketahui untuk
menentukan apakah ia tepat menduduki jabatan tertentu. Perusahaan atau lembaga
akan meminta bantuan Psikolog dalam menseleksi ataupun menempatkan karyawannya.
Perusahaan akan memberikan persyaratan yang dituntut oleh suatu pekerjaan, dan
Psikolog bertugas untuk mencocokkan bakat yang dimiliki seseorang dengan
persyaratan pekerjaan tersebut. Baik dalam bidang pendidikan maupun dalam
bidang industri. Psikolog melakukan prediksi terhadap kemungkinan sukses atau
gagal individu dalam bidang tertentu di masa yang akan datang dengan melihat
bakat yang dimilikinya.
No comments:
Post a Comment